Jejak Sukabumi – Bogor – Menjadi tamu di negri sendiri adalah polemik yang meluas saat ini, Para Pemuda tidak mendapatkan ruang untuk berperan aktif mengembangkan potensi diri guna mendapatkan lapangan kerja tampa permainan kontrak dengan syarat syarat yang selalu merugikan para pemuda saat ini.
Juga tidak mendapatkan kesempatan untuk berkiprah dalam memanfaatkan peluang guna menjadi pengusaha, sistem dan peraturan yang ada tidak ada satupun yang menyediakan peluang agar bisa membina para pemuda pemudi bisa ikut mengembangkan kemampuannya.
Tidak ada investasi negara di dunia wirausaha untuk para pemuda generasi bangsa, sekolah yang ditempuh dengan lelahnya menyelami pelajaran serta mahalnya biaya kuliah guna memiliki ijazah S1 atau S2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Agar mendapatkan pekerjaan yang diharapkan akan diraih dengan jalan yang lurus tetapi hanya mimpi belaka, kini lapangan pekerjaan di negri ini melalui mekanisme Kontrak dengan aturan yang dipersulit serta harus menggunakan pelicin.
Sumpah Pemuda menjadi simbolisasi awal perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan, Kini Pemuda menghadapi krisis lapangan pekerjaan dan kehilangan kemerdekaan dalam meraih lapangan pekerjaan atau usaha yang sesuai harapan pemuda yang ada.
Hingga belum terbukti bahwa pemerintah yang telah berkuasa dua periode memberikan perhatian kepada pemuda pemudi Indonesia dengan mudahnya mencari lapangan kerja atau usaha.,”Hal ini di sampaikan oleh Prof Sutan Nasomal kepada media.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya