Jejak Sukabumi – Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi turut melakukan peninjauan lapangan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Cisolok, Jumat (31/10/2025).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari langkah cepat pemerintah daerah dalam memastikan kondisi masyarakat dan keberlanjutan aktivitas sektor perikanan pascabencana.
Peninjauan dilakukan bersamaan dengan kunjungan Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas yang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Eki Radiana Rizki, unsur Forkopimda, serta Camat Cisolok. Rombongan meninjau sejumlah titik terdampak di Desa Cikahuripan, Desa Sukarame, Desa Wangunsari, dan Desa Karangpapak.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Sripadmoko, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap dampak bencana yang berpotensi mengganggu kegiatan perikanan, khususnya di wilayah pesisir dan area budidaya.
“Kami fokus memastikan sarana dan prasarana perikanan, seperti kolam budidaya dan peralatan tangkap, dalam kondisi aman atau segera mendapat penanganan. Pendataan sedang kami lakukan agar langkah pemulihan bisa tepat sasaran,” ujar Sripadmoko.
Ia menegaskan bahwa Dinas Perikanan siap berkoordinasi dengan perangkat daerah lain serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan.
“Pemkab Sukabumi melalui Dinas Perikanan akan terus hadir untuk membantu para pelaku usaha perikanan yang terdampak. Kami juga berupaya mendorong kembali aktivitas ekonomi masyarakat pesisir agar segera pulih,” tambahnya.
Sripadmoko mengapresiasi sinergi antara pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat dalam upaya penanganan darurat serta pembersihan material pascabencana. Ia menyebut bahwa semangat gotong royong menjadi kekuatan utama dalam mempercepat pemulihan di lapangan.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi per 30 Oktober 2025, banjir dan longsor di Kecamatan Cisolok mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan ratusan rumah terendam. Selain merusak fasilitas umum, bencana juga berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat, termasuk sektor perikanan dan kelautan.
“Dengan kolaborasi yang solid, kami optimistis sektor perikanan di wilayah terdampak akan segera bangkit kembali,” tutup Sripadmoko.













